Senin, 27 April 2009

“BROKOPNEUMONI”.

A. KONSEP DASAR PENYAKIT

  1. Pneumonia adalah suatu radang paru yang disebabkan oleh beberapa etiologi seperti bakteri, virus, jamur, dan benda asing. Banyak macam klasifikasi mengenai pneumonia. Pda umumnya, klasifikasi dilakukan atas dasar anatomi dan etiologinya.
  2. Menurut letak anatomi, pneumonia dibagi pneumonia lobaris, penumonia lobularis (bronchopenumonia), dan pneumonia intertitialis. Sementara berdasarkan etiologis, pneumonia disebabkan oleh bakteri, virus, mycoplasma pneumonia, jamur, aspirasi, pneumonia hypostatic, dan sindrom loeffler. Untuk pengobatan yang tepat, pengetahuan mengenai penyebab pneumonia sangang diperlukan sehingga pembagian etiologi dianggap lebih rasional dibanding dengan pembagian anatomis.
  3. Komplikasi yang dapat terjadi pada bronkopneumonia adalah empiema, otitis media akut. Komplikasi lain yang mumgkin terjadi adalah atelektasis, emfisema, atau komplikasi jauh seperti meningitis. Komplikasi tidak terjadi bila diberikan antibiotik secara tepat. Dengan pemberian antibitik yang gtepat dan adekuat, mortalitas dapat diturunkan sampai kurang dari 1%.



B. ASUHAN ANAK DENGAN BRONKOPNEUMONIA


1. Pengkajian
a.Usia
Pneumonia sering terjadi pada bayi dan anak. Kasus terbanyak terjadi pada anak berusia dibawah 3 ttahun dan kematian terbanyak terjadi pada bayi berusia kurang dari 2 bulan.
b.Keluhan utama
Sesak napas
c.Riwayat penyakit yang lalu :
Anak sering menderita penyakit saluran pernafasan bagian atas.
Riwayat penyakit campak / fertusis.
d.Pemeriksaan fisik
Inspeksi:
Perhatikan adanya takhipne, dispne, sianosis sirkomoral pernapasan cuping hidung.
Distensi abdomen
Batuk semua nonproduktif menjadi produktif
Nyeri pada dada pada waktu menarik napas
Adanya tarikan dada kedalam pada fase inspirasi
Anak terlihat gelisah
Sianosis sekitar hidung dan mulut .

kadang disertai kejang karena suhu tubuh dapat naik s/d 39-40*c Kadang


Palpasi ;
Fremitus raba mungkin meningkat pada sisi yang sakit.
Trachicardia
Perkusi:
Terdengar suara redup pada sisi yang sakit
Auskultasi :
Terdengar ronkhi basah nyaring halus atau sedang
Terdenagr suara nafas berkurang
e.Penegak Diagnosis
Foto thorax ;
Terdapat bercak-bercak infiltrat atau beberapa lobus

Pemeriksaan LAB: Leukosit = 15.000 – 40.000 /mm3.
Urine biasanya berwarna lebih tua, kemungkinana terdapat albuminuria ringan karena suhu yang naik.
Analisis gas darah arteri dapat menunjukkan asidosis metabolik dengan atau tanpa retensi O2



2.Diagnosis / masalah


a.Diagnosis medis : pneumonia dapat di klasifikasikan menjadi 3, yaitu :
1. Pneominia berat / penyakit sangat besar, bila ada tanda bahaya, etrdapat tarikan dinding dalam & stridor ( suara napas “grok”)
2. Pneumonia dengan gejala napas cepat
3. Batuk bukan pneumonia, bila tidak ada tanda-tanda pneumonia / penyakit sangat berat
b.Masalah yang sering timbul :
1. Inefektifitas pola napas
2.Defisit volume cairan

3.Rencana tindakan keperawatan


a.Menjaga kelancaran pernapasan
1.Pasien pneumonia berada dalam keadaan disapne dan sianosis karena adanya radang paru dan banyaknay lendir dalam bronkus. Agar pasien dapat bernapas secra lancar, lendir tersebut dikeluarkan dan untuk memenuhi kebutuhan O2 perlu diberikan 2liter/menit secara rumat.
2. Pada anak yang agak besar

1. Berikan sikap fowler
2. longgarkan pakaian yang menyekat
3. Ajarkan untuk mengeluarkan lendir saat batuk
4. Ajarkan agar tidak berbaring ke arah dada yang sakit


3 Pada bayi ;
1. baringkan dengan kepala extensi denagn ganjal di bahunya
2. buka pakaian yang ketat, seperti: gurita
3. hisap lendir dan beri O2 secara rumat 2 liter/ menit

b.Kebutuhan israhat
Usahakan keadaan tenang dan nyaman agar pasien dapat istirahat sebaik-baiknya, Jangan terlalu rapat karena dapat menyebabkan sesak napas.

c.Kebutuhan nutrisi dan cairan
-->Pasang infus dengan cairan glukose 5% dan NaCl 0,9% dalm perbandingan KCL 10 mEq / 500 ml / botol infus
-->Pda bayi yang masih minum ASI. Boleh menetek selain menerima infus.


d.Mengontrol suhu tubuh
-->Suhu tubuh harus di kontrol setipa jam karena pasien pneumonia dapat sewaktu-waktu mengalami hiperpireksia
-->Untuk menurunkan suhu tubuh dapat diberikan kompres dingin dan obat-obatan.


e.Mencegah komplikasi / gangguan
-->Untuk menghindari terjadinya lendir yang menetap, maka sikap baring harus diubah posisinya setiap 2 jam
-->Pengisapan lendir secara teratur
-->Bila lendir masih banyak, lakukan fisioterapi dengan drainase postural


f.Kurangnya pengetahuan orangtua tentang penyakit
--> Berikan penyuluhan dengan memberi pengertian jika anak batuk pilek disertai demam lebih 2 hari segera berobat ke pelayanan kesehatan.
-->Berikan penyuluhan tentang pemeliharaan kesehatan dan kebersihan lingkungan agar anak tetap sehat.


4.Penatalaksanaan medis


Pengobatan diberikan berdasarkan etiologi dan uji resisstensi. Akan tetapi hal tersebut perlu waktu, sedangkan pasien perlu terapi secepatnya maka biasanya di berikan :
>>>>>Penisilin 50.000 u/kg BB/hari, ditambah dengan kloramfenikol 50-70 mg/kg BB atau diberikan antibiotik yang mempunyai spektum luas seperti ampisilin. Pengobatan ini diteruskan sampai bebas demam 4-5 hari.
>>>>> Pemberian O2 dan cairan IV. Biasanya diperlukan cairan campuran glukose 5% dan NaCl 0,9% dalam perbandingan 3:1 ditambah larutan KCl 10 mEq/500ml/botol infus.
>>>>>Karena sebagianbesar pasien jatuh ke dalam asidosis metabolik akibat kurang makan dan hipoxia, maka dapat diberika koreksi sesuai dengan hasil analisis gas darah arteri.
>>>>>Pasien bronkopnrumonia ringan tidak memerlukan rawat inap di RS.

DAFTAR PUSTAKA


Ngastiah. Perawatan Anak Sakit. 2005. EGC, Jakarta




Tidak ada komentar:

Posting Komentar